Peran-Kredit-Karbon-dalam-Upaya-Konservasi-Hutan-Tropis

Peran Kredit Karbon dalam Upaya Konservasi Hutan Tropis

Hutan tropis adalah salah satu ekosistem paling penting dan beragam di dunia, yang menyimpan lebih dari 100 Gt karbon dan menyerap sekitar 15% emisi gas rumah kaca (GRK) global. Namun, hutan tropis juga menghadapi ancaman besar dari deforestasi dan degradasi, yang menyebabkan emisi GRK sekitar 10% dari total emisi global. Menghentikan dan mengurangi kerusakan hutan tropis adalah salah satu solusi iklim alami yang paling efektif dan murah, tetapi masih kurang mendapatkan dukungan dan pendanaan yang memadai.

Baca juga: Batu Bara dan Alasannya Menjadi Sumber Energi Besar Dunia?

Salah satu cara untuk meningkatkan upaya konservasi hutan tropis adalah melalui mekanisme kredit karbon, yaitu sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu proyek atau program telah mengurangi emisi GRK sejumlah tertentu melalui perlindungan, pemulihan, atau pengelolaan hutan. Kredit karbon dapat diperdagangkan di pasar karbon sukarela, di mana perusahaan atau kontraktor batu bara dapat membeli kredit karbon untuk mengimbangi jejak karbon mereka, atau di pasar karbon wajib, di mana negara atau sektor tertentu harus memenuhi target pengurangan emisi GRK yang ditetapkan oleh peraturan atau perjanjian internasional.

Kredit karbon dari konservasi hutan tropis memiliki peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim, karena dapat memberikan manfaat ganda, yaitu:

  • Mendorong penurunan emisi GRK dari sektor penggunaan lahan, yang merupakan salah satu sumber emisi terbesar di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Kredit karbon dapat menciptakan insentif ekonomi bagi pemilik dan pengelola hutan untuk melindungi dan memperbaiki hutan mereka, serta mengadopsi praktik berkelanjutan yang mengurangi tekanan terhadap hutan, seperti agroforestri, silvopastoral, atau perkebunan skala kecil.
  • Mendukung adaptasi dan ketahanan lingkungan dan sosial, karena konservasi hutan tropis dapat membantu menjaga fungsi ekosistem, seperti siklus air, keseimbangan iklim, dan keanekaragaman hayati, yang penting bagi kesejahteraan manusia dan planet. Kredit karbon juga dapat membantu meningkatkan mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakat lokal, terutama masyarakat adat dan komunitas hutan, yang bergantung pada hutan untuk sumber pangan, obat-obatan, bahan bakar, dan budaya. Kredit karbon harus menghormati hak, partisipasi, dan kepentingan masyarakat lokal dalam proses perencanaan, implementasi, dan pemantauan proyek atau program konservasi hutan.

Namun, kredit karbon dari konservasi hutan tropis juga menghadapi sejumlah tantangan dan kritik, seperti:

  • Kesulitan dalam mengukur, melaporkan, dan memverifikasi pengurangan emisi GRK yang nyata dan permanen dari proyek atau program konservasi hutan, karena adanya ketidakpastian, variabilitas, dan kompleksitas dalam dinamika hutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kredit karbon harus memenuhi kriteria kualitas, seperti penambahan, kebocoran, non permanen, dan konservatisme, untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mencerminkan pengurangan emisi GRK yang terjadi.
  • Risiko dalam menciptakan pasar karbon yang tidak adil, tidak transparan, dan tidak efisien, karena adanya perbedaan dalam peraturan, standar, dan harga kredit karbon antara berbagai pasar karbon, baik sukarela maupun wajib. Kredit karbon harus diatur oleh aturan dan mekanisme yang jelas, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan, untuk memastikan bahwa mereka dapat dipercaya oleh pembeli dan penjual, serta memberikan insentif yang tepat bagi pengurangan emisi GRK.
  • Kontroversi dalam menggantikan tanggung jawab dan tindakan nyata untuk mengurangi emisi GRK dari sumber-sumber utama, seperti pembakaran bahan bakar fosil, dengan membeli kredit karbon dari konservasi hutan tropis. Kredit karbon harus digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, untuk dekarbonisasi mendalam di semua sektor, serta untuk mendukung ambisi dan solidaritas global dalam menangani perubahan iklim.

Kredit karbon dari konservasi hutan tropis adalah salah satu instrumen yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim dan mencapai tujuan Perjanjian Paris. Namun, kredit karbon juga memerlukan perbaikan dan pengawasan yang ketat, agar dapat memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, kredit karbon harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab, serta didukung oleh kebijakan dan tindakan lain yang mendukung konservasi hutan tropis.